Langsung ke konten utama

Pesepeda Komuter Harus Tepat Waktu

Karyawan atau pegawai kantoran yang biasa menggunakan bus sebagai sarana transportasi sehari-harinya sepertinya adalah golongan yang sering mengalami keterlambatan tiba di kantornya; setidaknya mepet. Sedangkan pekerja yang mengendarai mobil adalah yang paling tidak bersemangat saat sampai di tempat kerjanya. Kedua pernyataan tersebut adalah hasil dari sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini. Sangat kontras dengan para pekerja kantoran yang menggunakan sepeda sebagai alat transportasinya, mereka adalah yang paling tepat waktu, sekaligus paling bersemangat.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Universitas McGill di Montreal, Kanada. Penelitian dengan judul “On time and ready to go” melibatkan analisis terhadap ketepatan waktu dan rasa bersemangat dari para pesepeda komuter.

Para peneliti melihat pola komuting yang dilakukan oleh para staf, mahasiswa dan karyawan lain di Universitas McGill, total sebanyak 5.599 orang pada tahun 2013.
Partisipan atau responden ditanya tentang bagaimana cara mereka melakukan transportasi (berkomuting) sehari-hari (jalan kaki, bersepeda, mengendarai mobil / motor, atau menggunakan transportasi umum); apakah mereka bisa sampai di tempat tujuan tepat waktu; serta bagaimana perasaan mereka setelah sampai di tempat yang dituju (kantor / kampus). Jarak tempat tinggal dari kampus, waktu yang ditempuh, dan cuaca selama melakukan komuting, juga masuk dalam analisis penelitian tersebut; dan karena penelitian tersebut di Kanada, maka mengenai cuaca dibagi menjadi dua, hari cerah dan hari bersalju.
CityLab melaporkan bahwa para peneliti menemukan bahwa semakin aktif bentuk komuting yang dilakukan, para karyawan / mahasiswa itu merasa lebih ‘berenergi’ saat tiba di kantor / kampus.
Para pengendara mobil / motor merasa senang (berenergi) sebanyak 17 persen saat turun salju, dan mencapai 41 persen saat hari cerah. Sedangkan mereka yang menggunakan sarana transportasi umum merasa bersemangat 19 persen saat turun salju, dan 38 persen saat hari cerah.
Selisih persentase yang lumayan banyak (dibandingkan dengan para pengemudi mobil dan pengguna transportasi umum) adalah mereka yang berjalan kaki, merasa bersemangat 29 persen saat turun salju dan 55 persen saat cuaca cerah. Para pesepeda malah jauh lebih tinggi persentasenya, rasa semangat mereka mencapai 70 persen saat turun salju dan 82 persen saat cerah.
Yang perlu menjadi catatan adalah para responden yang berjalan kaki sebagian besar adalah para mahasiswa yang mayoritas berusia muda, sedangkan yang mengendarai mobil / motor adalah para pegawai universitas. Sedangkan para pesepeda dan yang menggunakan transportasi umum adalah campuran antara mahasiswa dan juga sebagian pegawai universitas.
Cuaca yang bersalju mempengaruhi para responden dari semua kategori. 32 persen pesepeda menyatakan mereka akan lebih sering terlambat saat turun salju, hal yang sama diungkapkan oleh 34 persen pejalan kaki, 41 persen pengendara mobil / motor dan 42 persen pengguna kendaraan umum.
Para peneliti menyimpulkan, “Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan bukti bahwa kepuasan dengan berbagai moda transportasi harian akan terkait dengan rasa semangat yang mereka miliki saat sampai di tempat kerja. Dengan hasil yang diperoleh, para pembuat kebijakan sebaiknya mempertimbangkan membuat strategi pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kepuasan para komuter. Meningkatkan dan membiasakan untuk berkomuting dengan sepeda juga akan meningkatkan rasa semangat saat sampai di kantor ataupun kampus.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Sepeda termahal Polygon 2019

Polygon sudah diakui tidak hany di Indonesia, tetapi di luar begeri. Produk sepeda yang dikeluarkan Polygon memang benar-benar berkualitas. Sudah dipakai oleh pembalap kelas atas, dan menjuarai banyak kejuaraan kelas dunia. Harga sepeda Polygon memang sebanding dengan kualitasnya. Mungkin ada yang merasa harganya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan produk sepeda lokal lannya, tetapi kami rasa ada sedikit  yang lebih baik dari Polygon, ntah itu komponen ataupun servicenya. Tahun 2019 ini, Polygon maih terus mengeluarkan update untuk model sepedanya, baik yang facelift model lama ataupun model yang baru. Model yang termahal tetap dari kategori sepeda gunung dan sepeda balap, dan memang semua sepeda ini lebih fokus untuk sepeda yang dipakai untuk kejuaraaan atau balap sepeda. Bukan type sepeda yang dipakai untuk santai atau jalan-jalan keliling kota. Semua komponen dari sepeda termahal Polygon, sudah dirancang untuk kecepatan dan akselerasi sepeda. Sepeda paling mahal Polygon

Koleksi Miniatur Kereta Api

Naik kereta api tut.. tut.. tut.. Siapa hendak turut? Ke Bandung Surabaya… Masih ingat dengan penggalan tembang lawas itu? Lagu yang amat melegenda di kalangan anak-anak ini dianggap ampuh membuat suasana bertambah ceria. Tampaknya, pengaruh lagu itu telah menyeret Ryan Scorpie, 29 tahun, untuk menekuni hobi koleksi miniatur kereta api. Meski ia bukan berasal dari keluarga masinis kereta api, apalagi pejabat negara yang berhubungan dengan kereta api, namun kecintaannya pada dunia ini tumbuh subur. Selalu saja ada rasa ingin tahu untuk memburu nilai tradisi dalam kereta api. Dari situ, histori pengetahuan dan kemampuan manusia dapat diurut satu demi satu. ”Sebetulnya, saya berkenalan (hobi ini) lewat Paman. Dia itu memang hobi berat mengumpulkan mainan kereta api,” tutur lelaki yang akrab disapa Yopie itu. Lewat hobi pamannya itu, Yopie mengaku terkagum-kagum dengan koleksi miniatur kereta api. Sebelumnya, tak terlintas di benak Yopie kalau ada produsen di dunia yang khusus membuat

Tips untuk bike to work

Bike to work ? Berangkat – pulang kampus naik sepeda? Berikut ini beberapa tips yang mungkin bisa mengatasi rasa ragu untuk bersepeda….. Tempat kerja / kampus yang terlalu jauh untuk dicapai dengan sepeda Menurut Martha Roskowksi, salah satu staf PeopleForBikes , di Boulder, Colorado, “Mulailah komuting dari jarak yang dekat dulu, semisal empat hingga enam kilometer.” Bagi pemula, jarak sejauh itu tentu masih bisa dicapai dalam waktu kurang dari 30 menit, dengan kayuhan yang santai (yang tentu saja tak akan membuat terlalu berkeringat). Jika tempat kerja atau kampus yang dituju berjarak lebih jauh, bisa juga untuk menitipkan sepeda di tempat teman (yang tak terlalu jauh dari kantor / kampus) dan menyambung perjalanan dengan kendaraan pribadi (mobil / motor) atau kendaraan umum. Takut untuk bersepeda di jalanan yang ramai Piihlah rute yang tak terlalu dipenuhi kendaraan bermotor. Sepeda adalah alat transportasi yang fleksibel, sehingga bisa melewati jalanan kecil, yan